Rabu, 08 Oktober 2008

Nonton bareng lagi...

Senin, 6 Oktober 2008

Senin ini, kami berencana nonton Laskar Pelangi. Sekitar pukul 10-an aku sudah sibuk membuka www.21cineplex.com untuk mengecek jadwal film Laskar Pelangi. Entah mengapa yang keluar hanya ada di beberapa studio 21. Yang msh bisa ku jangkau adalah 21 Citos dan Blok M Plaza. Rencana nonton bada dzuhur harus bergeser lantaran tamu berdatangan. Aku pun yang udah siap berangkat jadi tertahan. Tak apa, karena silaturahim kan ga setiap hari. Apalagi ini masih moment lebaran.

Akhirnya sekitar pukul 1 siang, aku menelpon 21 Citos dengan niat pengen nonton yang jam 19.00 wib, dan ternyata masih tersedia banyak sit yg kosong. Alhamdulillah, aku bergegas melaju dengan taksi. Nggak taunya begitu sampe sana, tiket 21 habis ga bersisa. Tinggal di bangku terdepan. Aku mengurungkan niat.

Kemudian aku kembali menelepon 21 PIM I, katanya masih ada untuk jam 19.00. Setengah jam kemudian setelah aku sampai disana, tiket habis biss...yang tersisa tinggal jam 21.00. Males banget....

Aku belum putus asa dan masih ingin mencari di XXI PIM 2, Alhamdulillah..begitu sampe sana tiket untuk Film Laskar Pelangi yg tayang pukul 19.00 masih ada. Walopun kami mesti rela pilih t4 duduk yang di pojok kiri atas. Karena posisi tengah sudah terisi sampai hampir ke barisan depan. aku membeli 6 tiket di B sebelah kiri.
Wuiiii...........Perjuangan-nya bener-bener dah

Nah, ini adalah kali kedua kami menonton film sekeluarga. Terakhir, kami menonton bersama film Petualangan Sherina saat aku masih SMP. Dan anggota keluarga kami masih 6 orang. Kini kami menonton film Laskar Pelangi dengan jumlah anggota keluarga ditambah 1. Aku sudah semester akhir kuliah, dan adik-adikku sudah tak kecil lagi. Cuma si bungsu saja yang masih 4 tahun.

Film Laskar Pelangi

Buat ku film ini bagus. Punya nilai-nilai moral yang bisa dipetik. Pesan-pesan yang bermanfaat dan patut dicontoh. Setting kehidupan orang susah yang digambarkan sangat nyata. Film ini memberi gambaran pada anak-anak Indonesia (baca:khususnya yang hidup dikota-kota besar dengan keadaan ekonomi yang serba cukup) bahwa ada masyarakat yang kurang beruntung dan benar-benar dalam keadaan yang sulit. Kalau mungkin selama ini gambaran kemiskinan yang terpatri dalam pikiran anak-anak hanya sekedar cerita, tapi film ini memberi gambaran nyata bahwa ''miskin'' itu seperti pencitraan dalam film tsb.

Betapa semangat menuntut ilmu yang 10 anak laskar pelagi miliki menjadi pendorong semangat untuk anak-anak lain yang menonton film ini, termasuk aku yang bukan anak-anak lagi. Nah, film seperti inilah yang patut dan wajib ditonton. Bukan sekedar hiburan, tapi memiliki ibroh/pelajaran dibaliknya. Film yang membuat tangis meleleh dan tawa meledak...

Satu pesan dari seorang guru agama (Pak Cik) di Film Laskar Pelangi :
" Hidup itu sebanyak-banyaknya memberi BUKAN sebanyak-banyaknya menerima"

Wallahu A'lam Bi Showaab

1 komentar:

Meitria Cahyani mengatakan...

Salam kenal yaa.. Wah, saya belum sempet nonton LP niih.. pengeen bangeet ! Tapi setuju banget bahwa LP bawa hikmah yang buanyaak !