Kamis, 21 Agustus 2008

Lucunya....

Ajaib..seorang anak berumur 4 tahun tapi gaya bicaranya nggak beda dengan orang dewasa. Aku pun sering kewalahan menjawab pertanyaan cerdas yang keluar dari lisannya. Ya, dia adikku Muhammad Ziyad...

Kalau dilihat dari foto-nya sih nampak banget kalo adikku yang satu ini modis abis. Gimana enggak dia selalu minta dibelikan kacamata yang persis sama kaya Afgan.
Hahahaha..."pengen jadi band," katanya.
Mungkin maksudnya pengen jadi vokalis band. Maklumlah salah seorang abangnya memang vokalis band. Jadilah si bungsu ini selalu berkiblat pada gaya 'sang abang' yang baginya keren. Mulai dari gaya pake celana di bawah pinggang sampe (maaf, celana dalamnya keliatan) bahkan saat usianya lebih kecil dari sekarang, dengan bangganya ia memamerkan diapers yang ia pakai sedikit kelihatan. Mungkin dia berfikir, sama kaya boxer x ya...

Kalau sudah gaya dan rapi gini, dia paling seneng dipuji. Dan anak ini memang nggak segan-segan balas memuji. Misal, aku bilang "wuaaaah ziyad kaya Afgan deh"
Lantas dia nggak mau kalah dan juga memuji aku "teteh juga cantik ko, " ckckcsk so sweet dah.

Si bungsu ini memang nggak pelit pujian dan mudah mengekspresikan perasaan. Tak jarang dia minta peluk/cium. Belum lagi serentetan kata-kata yang bikin aku tersenyum. Kangen, sayang, sampai kadang-kadang bilang i love u...hehehe. Dia juga punya empati dan perhatian besar pada sekelilingnya. Dia yang selalu menghibur kalo aku lagi sedih, atau berinisiatif mencari obat atau menyuapi ku dengan caranya sendiri.

Boleh dibilang adikku ini sangat berbeda dengan kakak-kakaknya. Dia terbentuk menjadi anak yang nggak ngengsi meluapkan perasaannya. Kalo kami? wuiiiih ntar dulu. Aku malah belajar dari dia .

Seringkali ada moment-moment dimana dia terlihat begitu romantis. Pulang sekolah membelikan kakaknya cincin dengan inisial nama, beli jepit rambut, atau apa saja sebagai hadiah. Gimana aku nggak berteriak " u are so sweeet" sambil tersenyum lebar

Selain tindakannya yang bikin aku hepi, pastinya dia juga sering bikin kita kewalahan. Maklumlah usia balita emang lagi lincah-lincahnya. Salah satu sikapnya yang sering bikin aku geregetan adalah saat ia lupa menaruh sesuatu. Dan yang paling sering adalah mobil-mobilan kesayangannya dia. Kalo udah gini, kami pasti ikutan repot nyari-nyari meski ga tau apa-apa soal hilangnya mobilan itu.

Belum lagi kegilaannya pada mobil-mobilan yang sering bikin aku pusing tiap liat tukang jualan atau jalan-jalan ke Mall. Makanya kami selalu buat perjanjian sebelum berangkat "tidak ada alasan apapun tuk beli mainan!". Kalau dia sudah setuju, baru aku berani mengajaknya.

Oya, kejadian akhir-akhir ini sering bikin aku geli. Setelah pulang sekolah, dia sering sekali cerita kalau temen perempuannya saying i love u ke dia dan mengajaknya pacaran. Wuaaaa gimana aku nggak ngakak. Dia kan baru empat tahun dan msh TK A. Bisa-bisanya temennya ngomong gitu.

Kira-kira gini nih cara adikku menceritakannya...

"teteh, masa temen aku yg perempuan ngajak aku pacaran...trus dia bilang i love u bibeh (dengan nada lagu cangcuters)" bicara dengan polos.

Aku kaget dan langsung saja bilang "uaah...anak kecil nggak boleh genit, teteh aja nggak gitu. Bilangin ya ama temenmu nggak boleh ngomong gitu lagi"

Bener-bener bikin aku geleng-geleng kepala.

Pada kesempatan lain saat aku mau berangkat kondangan.

Adikku bertanya sambil memegang undangan dari temanku, "teh, ini apa?"

"Temen teteh, yang waktu itu nginep sini mau nikah" aku menjelaskan

"ooh, aku juga sebentar lagi mau nikah" adikku ikut-ikutan

Aku shock berat, "hah? emang nikah itu apa c?"

Ternyata dalam bayangannya nikah hanya ceremonial dimana laki-laki dan perempuan dengan kostum rapi, keliatan tampan dan cantik, lalu diberi ucapan oleh seruluh tundangan.

Yang lebih lucu lagi karena hampir seluruh temanku yang telah menikah berjilbab,
adikku menambahkan, "yg perempuannya pakai jilbab teh, terus mukanya cantik gitu."
Wahahahaaha, kontan aku tertawa.

Yang jelas, dia benar-benar cerdas, bahkan terlalu cerdas. Dia selalu bisa berkelit dan mencari alasan. Kalau orang bilang "anak kecil mah masih jujur, nggak bisa bohong"
weits, ntar dulu. anak yang mana dulu nih. Kalau anak cerdas kayak adekku ini paling agli berkelit. Dia bahkan bisa mengarang cerita dengan rapi. Hingga saat aku bilang "adik bohong ya?"
Dengan mudah ia berkilah "ziyad mimpi teh."
Nah lho, siapa yang bisa memperotes mimpi orang, wong kita ga bisa liat mimpinya. Jadilah aku sangat berhati-hati untuk mencerna apa yang dia ceritakan. Apalagi kalau menyangkut pertengkaran anak-anak. Aku nggak bisa percaya 100% pada apa yang ia katakan.

Intinya mah pengendalian diri, eh bukan. Aku bahagia banget punya adik kayak dia, meski pasti ada rasa keselnya kalau lagi kumat jail n nakalnya. Yang jelas perbedaan usia 17 tahun, membuat aku seperti 'ibu' baginya. Apalagi kalau kami lagi jalan tanpa umi, aku pasti dipanggil ibu, hahahaha..........



Tidak ada komentar: