Senin, 21 Juli 2008

Salah satu ikhtiarku

Rabu 14 Mei 2008

Aku bersiap menuju RSPP. Pukul 10.00 wib aku sudah siap. Ku sempatkan tuk sholat dhuha memohon ketenangan dan kesiapan menghadapi proses radiasi. Ku mantapkan dalam hati “ini adalah bagian dari ikhtiar”.

Aku sudah cukup siap, tapi umi tak begitu. Ia yang terlihat baik-baik saja sebenarnya memendam rasa khawatir yg besar padaku. Berkali-kali beliau mondar-mandir ke toilet. Hiihi..mungkin memang begitu, orang tua pasti sangat mengkhawatirkan anaknya.

Kami pun bergegas naik APV menuju RS. Abi pun nampaknya tegang. Tapi ia bisa menyembunyikan perasaan. Aah namanya juga laki-laki. Tapi akhirnya aku tau juga, karena abi selalu saja salah jalan padahal jalan menuju RSPP sudah sering kami lewati. Hhhh..nampaknya memang mereka begitu mengkhawatirkan aku….

Tiba di RSPP aku langsung menuju Kedokteran Nuklir. Ku jelaskan bahwa aku sudah janjian dengan sang dokter. Yap ternyata dari hasil scanning tiroid yang dilakukan senin lalu terlihat bahwa kelenjar tiroid sebelah kanan mengalami pembesaran asimetris dengan ukuran 10,1%. Kata dokter Chafed, ini angka yg cukup tinggi.

Aku diminta untuk mengunggu sebentar, dan sekitar pukul 11.15 wib aku dipanggil tuk masuk ke ruangan dan diberi cairan yodium dengan dosisi 10 mCi yang telah diradiasi dengan sinar beta dan gamma. Tak berapa lama aku langsung merasakan daerah leher ku seperti disengat dan tulang belakangku nyeri. After that, aku diberikan

surat

keterangan dari RSPP untuk dokter Pradana yang merawat aku selama mengidap penyakit ini.

Selesai…aku langsung keluar ruangan dan menghampiri umi-abi. Mereka ku wanti-wanti agar menjaga jarak 1 m dengan ku. Kenapa? Karena sinar gamma ini berbahaya buat orang lain. Sinar ini bisa mengendap dibagian tubuh dan menyebabkan kerja organ menjadi tak normal. Aku saja mesti rela mengalami ketidakseimbangan produksi sel darah karena sinar ini mengendap di sumsum tulang belakang ku. Paling tidak ini terjadi sampai bulan ke 3 setelah ini.

Jadi, saat ini aku sedang dikarantina di kamarku sendiri. Tak bisa berinteraksi langsung dengan orang-orang. Aku mesti menjaga jarak 1 m. Parahnya lagi ini mesti ku lakukan hingga 8-11 hari ke depan. Sekarang seasana kamar tak bahnya kos-kosan. Ada TV, DVD, dispenser, termos..lengkap sudah…

Mau makan diambilin, pokoknya aku ga boleh keluar kamar. Kecuali seperti pagi ini. Saat semua orang beraktivitas di luar rumah. Aku pun bisa menghirup udara segar.Itu pun hanya di lantai atas saja. Karena di bawah ada pembokat yang lagi beres-beres. Bentar lagi juga mesti ngunci diri dikamar. Coz, si kecil udah mw pulang darai TK nya.

Alhamdulillah aku blom merasakan gejala aneh dalam badan ku. Semoga akan selalu seperti ini hingga 3 bulan ke depan.

Amien……….

Tidak ada komentar: