Sabtu, 27 Desember 2008

Kadang mereka juga butuh dimanja

27 Des 2008

Barusan aja, fi ga sengaja ngeliat umi nangis. Hiks..hiks...jadi sedih
Apa gerangan yang buat umi nangis??? Ternyata sodara-sodara, umi ngerasa nggak diperhatiin sama orang-orang terdekatnya. Loh kenapa? Jadi nih, udah beberapa hari ini umi sakit. Demam, flu dan batuk-batuk tentu saja. Lagi-lagi, adek-adekku super cuek bebek.

Hmm...ga da pertanyaan-pertanyaan layaknya biasa terlontar dari mulut umi ketika mereka (baca:adik-adikku) sakit. Ya, umi ingin diperhatikan. Sangat manusiawi kan?! Bukan berarti kasih sayangnya selama ini mengharap pamrih. Umi hanya ingin diperlakukan layaknya beliau memperlakukan anak-anaknya. Umi ingin 'dimanja'.

Dan ternyata, umi sangat kecewa pada adik-adikku. Apa pasal? karena baru aku saja si sulung yang bisa mencurahkan perhatian pada nya. Aku yang telaten mengurusi umi saat sakit. Ya, pada beberapa tahun belakangan, memang aku yang selalu menunggui umi di RS saat beliau harus di opname.

Begini kira-kira ucapannya tadi,

" Umi kecewa banget, seharian ini nggak ada satu pun adik-adik mu yang nanyain keadaan umi, boro-boro nyiapin obat atau makanan buat umi. Dateng ke kamar juga nggak..."

ya, aku bisa menangkap kesedihan dari getaran suaranya. Dan tes..tes...tes...akhirnya air mata itu jatuh juga. Aku juga tidak bisa menahan tangis. Ini sebenarnya yang bikin aku selalu nggak tega ''meninggalkan'' umi.

Ternyata benar, beliau bilang, " cuma kamu teh yang merhatiin umi saat umi sakit, yang selalu mau direpotkan jagain umi di RS."

Hmm...mungkin inilah jawaban dari pertanyaan ku tempo hari. Aku sempat kepikiran tuk nanyain " mi, andaikan nanti nih...Aku menikah dengan seorang yang harus ditugaskan bukan di jakarta, di daerah yang mengharuskan aku menetap disana. Boleh nggak mi?"

"Umi ga bisa jawab," hanya kalimat itu yang keluar dari lisannya.


Kini aku mengerti, dari kejadian malam ini. Kejadian malam ini jugalah yang membuat aku tidak tega "meninggalkan" umi. Ini yang membuat aku ragu mengambil keputusan tuk menikah dalam waktu dekat. Aku tak habis pikir, siapa yang akan menggantikan posisi dan tugas ku di keluarga ini nantinya. Adikku? harusnya memang dia. Tapi ku rasa dia belum siap untuk itu. Dan entah sampai kapan dia akan siap.

Inilah pelajaran penting buat ku, bahwa kita seringkali lupa memerhatikan orang tua kita. Terutama ibu. Kita seringkali menuntut ini-itu. Meminta disayang dan diperhatiakan. Tapi , ketika orang tua sangat membutuhkan kita. Kita malah asik dengan 'dunia' kita sendiri. Padahal mereka (baca:orang tua) tak pernah meminta banyak. Hanya ingin disayang dan diperhatikan....



Tidak ada komentar: