Jumat, 25 Juli 2008

Secercah harapan tuk adikku sayang :)

Rabu, 23 Juli 2008



Pagi ini aku sudah disibukkan dengan jadwal kontrol adekku ‘Hazrina’. Memang sudah waktunya ia bertemu kembali dengan dr. Tanzil di RS Aini dan dr. Soleh di RS Pusat Pertamina (RSPP). Pukul 09.30 wib kami sudah siap berangkat ke RS Mata Aini. Aku, adikku, umi dan abi. Kami sama-sama berangkat dengan swift silver kami.

Sesampainya di sana, aku langsung mendaftar dan menunggu giliran adikku dipanggil. Setelah masuk ke ruangan refraksi dan adikku di cek tekanan bola mata dan kemampuan melihatnya, ternyata sudah ada perbaikan. Kini mata kanannya sudah bisa melihat jarak yg lumayan jauh meskipun baru tulisan besar saja yg ia lihat.

Berarti sudah ada progress. Alhamdulillah gumamku. Kini touring kita berlanjut ke RSPP. Memang hari ini serasa jalan-jalan keliling RS. Kenapa harus ke RSPP? Jadi begini ceritanya, seminggu yang lalu aku merasa ada kejanggalan pada penyakit adikku. Ditambah lagi dr. Tanzil yang sudah menangani penyakit hazrina dari tahun lalu memvonis penyebab neuritis optic adalah multiple sklerosis. Penyakit yg diderita komedian Pepeng. Wuah membayangkan saja sudah seram. Begitu googling, lebih menakutkan lagi. Bayang-bayang keganasan penyakit ini langsung menghantui. Bagusnya aku adalah orang yang selalu mau tahu. Sehingga tak serta merta pasrah dengan yang dikatakan dokter. Maklumlah dokter Indonesia ga sebagus yang kita harapkan. Makanya aku berinisiatif mengajak umi-abi membawa adikku ke dokter ahli saraf di RSPP.

Setelah bertemu dengan beliau, ternyata penyakit ini murni neuritisoptic dan bukan multiple sklerosis. Lalu ia memerintahkan adikku cek darah untuk mengetahui penyebab penyakitnya itu. Pengecekan darahnya pun tidak murah. Memakan biaya hingga 1 juta lebih. Nah, jd hari ini adalah waktu kami melihat hasil pemeriksaan darah tersebut. Ngerti kan?

Sampai di RSPP jam telah menunjukkan pukul 12.30 wib, dokter juga tengah istirahat. Kami memutuskan untuk sholat dan mencari makanan untuk mengganjal perut. Kami sampai di ruangan praktek sekitar pukul 13.30 wib. Tanpa mengantri lagi, adikku lantas dipanggil suster. Kami masuk bertiga. Aku, adikku, dan umi. Seperti biasa abi hanya di luar, karena memang selalu seperti itu.

Ternyata…Subhanallah adikku ternyata kena toksoplasma dan herpes. Ya rabbi ya kariiim. Kami malah mengucap syukur. Kami senang karena sakit ini bisa diobati dan sembuh. Toksoplasma mencapai angka 509. Padahal pada orang normal seharusnya tidak lebih dari 4. Berarti memang dia sangat kuat. Ckckck..pantas saja sekali terserang saraf matanya sampai nggak bisa lihat apa-apa…

Ternyata kami dirujuk ke RS Pondok Indah, karena dokter ahli penyakit tropical desease ada di sana. Dokter tsb bernama dr. Suhendro. Jadi petualangan kami belum usai. Kami masih harus berkeliling lagi ke RSPI. Benar-benar tamasya ke RS.

Sebelumnya aku memutuskan untuk menelepon RSPI dna menanyakan pukul berapa dr. Suhendro praktek. Ternyata usahaku sia-sia. Karena jaringannya online terus tiap kali dihubungi. Karena abi ingin semuanya cepat selesai, maka kami langsung dibawa ke RSPI.

Ternyata, dr. Suhendro praktek pukul 18.00 wib. Itu artinya kami masih harus menunggu lama jika memang tak mau bolak-balik. Tapi waktu baru menunjukkan pukul 14.30 wib, terlalu lama rasanya menunggu kedatangan dokter.

Kami putuskan pulang dulu ke rumah. Karena adik bungsu ku ternyata juga sakit. Demam katanya. Sebelum menuju rumah, kami sempatkan pergi mencari makan siang. Hahaha..makan siang menjelang malam. Sudah telat waktunya. Setelah makan, kami pun segera pulang.

Sampai di rumah jam 15.30 dan pukul 16.30 kami harus berangkat lagi ke RSPI. Hanya sempat sholat ashar dan mandi saja. Berangkat lagi….

Sampai di RSPI, kami mendapat giliran pertama dan ternyata dokternya baru datang pukul 18.30. jadi kami putuskan untuk sholat maghrib dulu. Perjuangan belum berakhir, dokternya telat pula. Tambah lama d. Begitu bertemu dokter, kami pun berbincang sebentar, karen ternyata dokternya buru-buru (parah ni dokter!).

Parahnya lagi obatnya hanya ada di RS Darmais….wakwak waaaaw, besok aku mesti ke RS Kanker Darmais lagi???



PS: Yg jelas skrg kondisi umi-abi sudah lebih tenang, makanya aku tak mau memberatkan dengan keadaan ku yang juga sedang menurun. Kini aku mulai grave desease…mataku menonjol keluar, untung aku sipit jd tak banyak yg sadar akan keadaanku…Alhamdulillah

Aku bahkan tak tega menceritakan kegundahanku. Tentang bagaimana efek obat yang aku minum nantinya. YA 4w1..semoga aku masih bisa normal kembali, hidup dan berkeluarga, punya anak. Seperti perempuan lainnya. Semoga semua jadi indah pada waktunya…

Tidak ada komentar: