Rabu, 14 Januari 2009

Tak ada kerjasama antara Muhammadiyah dengan Israel, demikian kata Dr Sudibyo Markus membantah Koran Israel

Nah berikut ini adalah klarifikasi dari pihak Muhammadiyah menanggapi adanya pemberitaan bahwa Muhammadiyah Menjalin Kerjasama dengan Israel
lihat Link: http://fendricca.multiply.com/journal/item/38/Muhammadiyah_Jalin_Kerjasama_dengan_Israel

Hidayatullah.com—Dr. Sudibyo Markus, yang oleh beberapa media Israel disebut-sebut sebagai wakil Muhammadiyah dalam kerjasama bidang kesehatan meralat pemberitaan adanya kerjasama antara Muhammadiyah dengan Israel.Dalam pemberitaan itu, disebut-sebut Dr. Sudibyo, dari Muhammadiyah telah menandatangani sebuah persetujuan dengan organisasi kesehatan Israel, Magen David Adom (MDA), semacam Palang Merah-nya Israel. Penandatanganan kerjasama itu dilakukan di Tel Aviv, ibu kota Israel.

Sudibyo didampingi Prof Aryono Pusponegoro, sedangkan pihak MDA diwakili Dr Ifrach dan Eli Bin wakil dari MDA, Israel.

Kepada situs www.hidayatullah.com, Sudibyo membenarkan dirinya telah datang ke Israel. Tapi menampik dalam rangka hubungan kerjasama resmi antara Muhammadiyah dengan Israel. Yang benar menurut Sudibyo, dirinya datang hanya sebagai saksi dalam perjanjian untuk mendampingi Prof Aryono Pusponegoro sebagai Ketua Yayasan Ambulan Gawat Darurat 118 dan bukan atas nama Muhammadiyah.

Sudibyo menyebutkan beberapa media Israel keliru dan telah memelintir peristiwa ini. “Tetapi sebagian besar sudah meralat kekeliruan pemberitaan itu, “ ujarnya kepada www.hidayatullah.com.

Murni Kemanusiaan

Lebih lanjut, salah satu pendiri Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) ini menjelaskan kedatangannya ke Israel. Bersama Prof Aryono Pusponegoro, ia datang ke Tel Aviv setelah melakukan studi banding bidang kesehatan ke beberapa Negara. Sebelum ke Tel Aviv ia berkunjung ke negara kelahiran Mahatma Gandhi, India.

Sudibyo menyebut, penanganan kegawat-daruratan Israel sangat bagus dibandingkan dengan yang lain. “Ya maklum, ia (Israel) sudah 60 tahun menangani konflik,” ujarnya.

Lebih jauh, Sudibyo mengatakan ada dua cara memandang Israel. Pertama, masalah politik. Dan kedua, masalah kemanusiaan. Dirinya bukan kapasitas pertama (politik). Tapi datang dalam kapasitas kemanusiaan. “Kita datang dalam kapasitas humanitarian,” ujarnya.

Alasan ini dikemukakan Sudibyo, karena semenjak tahun 2006, Israel telah diterima secara resmi sebagai anggota International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC).

“Bagi saya, karena secara resmi sudah jadi anggota palang merah internasional, ya nggak ada masalah, “ tambah salah satu Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah ini.

Sudibyo datang ke Israel 29 Oktober 2008, dan berada di sana selama 4 hari. Selain bertemu pihak Magen David Adom (MDA), Sudibyo mengaku sempat bertemu Imam Besar Palestina dan tokoh Fatah.

Menanggapi masalah hubungan kemanusiaan ini, Sudibyo ingat ucapan tokoh Muhammadiyah, HM. Farid Ma’ruf. “Sebagai orang Muhammadiyah, saya ingat ucapan pak Farid Ma’ruf. Jangankan dengan manusia, dengan syetan-pun kalau perlu dirangkul. Apalagi ini menyangkut kemanusiaan, “ tambahnya. [cha/www.hidayatullah.com]


Tidak ada komentar: