Senin, 27 Agustus 2007

Ada banyak hikmah yg bisa kita ambil dari kehidupan ini…

Kata-kata itu mungkin terlalu puitis, tapi emang bener lho! Bahwa setiap peristiwa yang kita alami dalam hidup kita pastinya ada HIKMAH dibelakangnya.

Seperti kisahku berikut ini..

Ya, aku yang saat itu masih di semester 6 lagi sibuk-sibuknya mencari perusahaan untuk magang. Sebenarnya, kita tak perlu susah-susah mencari perusahaan karena perusahaan banyak. Cuma masalahnya ada nggak perusahaan yang mau nerima mahasiswa tuk magang?

Simple memang, hanya magang. Kegiatan yang bagi sebagian orang hanya formalitas. Tapi buatku tak begitu. Magang adalah moment dimana kita bisa belajar. Meski terkadang tidak ditempatkan di departemen atau divisi sesuai yang diinginkan. Alhamdulillah, aku termasuk orang yang beruntung. Aku bisa magang diperusahaan advertising, sesuai keinginanku. Aku diposisikan dalam departemen riset. Hal baru buatku. Senangnya….

Syukur senantiasa ku panjatkan pada Mu ya Robbi…

Kalau bukan karena engkau yang membuat skenario hidup seindah ini, entah apa jadinya hidupku sekarang? Sebelum aku akhirnya magang di-advertising agency sekarang, aku sudah diterima diperusahaan lain. Namun sayang kesempatan itu hilang lantaran aku sendiri yang salah. Tiba-tiba saja aku terpilih mewakili Universitas tempatku kuliah. Ya, aku terpilih menjadi duta lomba MTQ tingkat nasional di Palembang. Yah meskipun pada akhirnya aku tak mendapatkan keduanya. Posisi magangku di AE sudah diambil orang dan aku juga mesti melepaskan lomba MTQ Nasional yang sejak awal tahun perkuliahanku dimulai, aku sudah merencanakan tuk mengikuti lomba tersebut.

Apa mau dikata…saat takdir berbicara, lain urusannya. Kita sebagai “pemain” harus patuh menjalaninya. Kala itu rasa kesal dan menyesal tumpah jadi satu. Kesal karena kau terlalu egois dan merasa bahwa aku mampu menjalani keduanya dan mnyesal karena keegoisanku menjadikan keduanya lepas dari genggaman.

Bukan hanya aku yang mengalami masalah psikologis. Umi-Abi sebagai orang tuaku juga ikut kecewa. Tepatnya kecewa karena aku salah mengambil keputusan. Emosi sudah tak tertahan lagi, Abi kecewa karena beliaulah yang menitipkan ku pada temannya yang di AE advertising itu. Umi tak pelak ikut marah-marah, maklumlah karena ia kaget dan tak menyangka kalau aku kehilangan kesempatanku. Lalu bagaimana denganku? Tentu saja aku panik bukan main, sedih juga lantaran ortu malah menyudutkanku seolah akulah yang pantas dipersalahkan dalam kasus ini.

Walaupun ortu ku marah banget, tetap aja mereka yang repot nyariin link ke perusahaan lain. Lucu ya? Namanya juga orang tua…semarah-marahnya mereka, tetep aja akan ngebantuin anaknya kalo lagi susah. Inilah keajaiban doa dan keridhoan orang tua. Kalo memang orang tua ridho maka Allah juga demikian. Itulah yang terjadi padaku. Demi Allah, kekuasaan Allah memang tak tertandingi. Tiga hari setelah insiden kegagalanku, Abi mendapat kabar dari linknya di sebuah advertising agency lain. Aku disuru membuat CV da persyaratan magang dan menemui salah satu kolega abi. Dan satu pecan kemudian aku dipanggil HRD dan ditempatkan pada departemen riset.

Alhamdulillah lagi, kini aku sudah hampir sebulan magang dan aku ditawari untuk melanjutkan satu bulan lagi magang di sini.

Yah...semoga apa yg telah kukerjakan membawa berkah di kemudian hari ...
Amien.....

=Ficca=







Tidak ada komentar: